Dongeng Timun Mas Singkat

Dongengsebelumtidur.id – Pada kesempatan kali ini kami akan berbagi cerita dongeng Timun Mas singkat pendek untuk anak sebelum tidur bahasa Indonesia. Cerita dongeng ini pasti sudah tidak asing lagi bagi anak 90-an. Namun, bagi anak zaman sekarang mungkin belum pernah mendengarnya.

Mungkin bagi Anda sebagai orang tua sedang mencari cerita dongeng timun mas singkat di mesing pencari, jika Anda menemukan artikel ini maka Anda berada di artikel yang tepat karena kami akan berbagi cerita dongeng si timun mas.

Dongeng ini menceritakan tentang kisah seorang ibu paruh baya yang bernama Mbok Srini. Ia sudah lama mempunyai keinginan mempunyai anak. Namun, keinginan tersebut kandas ketika suami yang dicintainya pergi meninggalkannya.

Mbok Srini pun tidak patah semangat, pagi , siang, malam ia memohon kepada Tuhan agar diberikan seorang anak dan pada malam harinya ia memimpikan seorang raksasa yang memberikan anak kepada.

Untuk selengkapnya, silahkan Anda baca kisah atau kisah singkat cerita dongeng Timun Mas singkat di bawah ini.

Cerita Dongeng Timun Mas

Dongeng Timun Mas Singkat dan Raksasa Untuk Anak Sebelum Tidur

Pada suatu hari, di sebuah desa yang tersembunyi di Jawa Tengah, ada seorang janda paruh baya yang tinggal sendirian. Wanita tua ini bernama Mbok Srini, suaminya sudah pergi meninggalkannya sejak lama dan ia tidak memiliki anak.

Mbok Srini menghabiskan hari-harinya dengan kesendirian yang menyelimuti jiwa dan raga, setiap harinya ia merasa bosan dan jenuh karena ia tidak memiliki seseorang untuk menemaninya.

Mbok Srini sejak dulu sangat ingin memiliki seorang anak, sebuah impian yang selalu ia cari namun tidak pernah terwujud. Kemudian, saat suaminya sudah tidak ada lagi di sisinya, kemungkinan untuk memiliki anak pun menjadi hilang.

Namun, Mbok Srini tetap menunggu keajaiban dari Tuhan, ia selalu berdoa pada Tuhan tiap pagi, siang, dan malam hari, agar Tuhan bisa melihatnya dan memberikan anak untuknya.

Dan suatu malam, Mbok Srini bermimpi tentang seorang raksasa yang menyuruhnya pergi ke hutan untuk mengambil sebuah bungkusan yang berada di bawah pohon besar, di tempat yang biasa ia kunjungi untuk mencari kayu bakar.

Saat ia terbangun di pagi hari, Mbok Srini merasa kebingungan dengan arti dari mimpi itu. Namun, keraguan dan rasa penasaran di dalam hatinya tetap membuatnya pergi ke hutan dan mengikuti perasaannya. Di hutan, ia menemukan bungkusan yang sama seperti yang ada di dalam mimpinya.

Mbok Srini, seorang wanita tua yang sudah tidak punya harapan untuk memiliki anak, sangat berharap bahwa bungkusan yang ia temukan di hutan akan berisi seorang bayi.

Namun, saat ia membuka bungkusan tersebut, ia hanya menemukan sebutir biji timun. Kecewa dan merasa sedih, Mbok Srini tiba-tiba disambut oleh seorang raksasa yang tertawa terbahak-bahak.

Raksasa itu menjelaskan bahwa ia memberikan biji timun tersebut kepada Mbok Srini dengan sebuah perjanjian. Jika Mbok Srini menanam biji timun tersebut dan merawatnya dengan baik, ia akan dihadiahkan seorang anak perempuan.

Namun, saat anak itu sudah dewasa, Mbok Srini harus memberikannya kembali pada raksasa karena ia akan memakannya.

Meskipun tergirang dengan perjanjian tersebut, Mbok Srini sangat menginginkan seorang anak, jadi ia menyetujui perjanjian itu. Setelah kembali ke rumah, ia menanam biji timun tersebut di ladangnya dan merawatnya dengan sangat baik.

Dua bulan kemudian, tanaman itu mulai berubah dan hanya berbuah satu buah timun yang sangat besar dan berwarna kuning keemasan.

Mbok Srini sangat senang saat ia memetik buah timun yang sangat besar tersebut, dan saat ia membukanya, ia menemukan seorang bayi perempuan yang sangat cantik.

Ia sangat bahagia mendengar suara tangisan bayi itu dan memberikan nama Timun Mas.

Mbok Srini sangat senang dengan kelahiran Timun Mas sehingga ia lupa bahwa ia pernah membuat janji pada raksasa bahwa ia akan memberikan bayi ini padanya suatu hari nanti.

Mbok Srini membesarkan Timun Mas dengan kasih sayang dan kesabaran. Timun Mas tumbuh menjadi seorang perempuan yang cantik, baik, dan cerdas. Namun, pada suatu malam, Mbok Srini kembali bermimpi didatangi oleh raksasa yang memberikan pesan bahwa dalam waktu seminggu, ia akan menjemput Timun Mas.

Mbok Srini sangat sedih saat ia harus berpisah dengan anaknya yang sangat ia sayangi. Ia sering termenung dan menangis sendirian. Timun Mas pun mulai memperhatikan ibunya yang sedih dan bertanya tentang perasaan ibunya.

Mbok Srini akhirnya menceritakan kisah asli kelahiran Timun Mas dan janji yang ia buat pada raksasa itu. Namun, ia meyakinkan Timun Mas bahwa dia akan melakukan segala yang dia bisa untuk menyelamatkan Timun Mas dari kejaran raksasa itu.

Timun Mas tidak ingin dikembalikan ke raksasa tersebut dan bersama Mbok Srini, mereka berusaha menemukan cara agar Timun Mas bisa bebas dari raksasa tersebut.

Pada hari yang sudah ditentukan untuk penyerahan Timun Mas, Mbok Srini berpikir keras dan akhirnya ia meminta Timun Mas untuk berpura-pura sakit agar raksasa itu tidak tertarik untuk memakannya.

Sialnya, trik ini hanya bisa mengulur waktu sementara, raksasa itu pasti akan datang kembali saat Timun Mas sudah sembuh.

Sebelum raksasa itu datang kembali, Mbok Srini pergi menemui seorang pertapa di gunung. Ia menceritakan masalah yang dihadapinya dan meminta pertolongan untuk mengusir raksasa tersebut.

Pertapa itu memberikan Mbok Srini empat bungkusan kecil yang berisi biji timun, jarum, garam, dan terasi. Ia menyuruh Mbok Srini memberikan bungkusan-bungkusan tersebut pada Timun Mas dan jika raksasa itu mengejarnya, sebarkan isi bungkusan-bungkusan tersebut.

Beberapa hari kemudian, raksasa itu datang kembali untuk menjemput Timun Mas. Mbok Srini dan Timun Mas berdiri berdampingan tanpa rasa takut. Timun Mas berlari sekencang-kencangnya dan raksasa itu mengejarnya.

Setelah berlari cukup jauh, Timun Mas menaburkan biji yang diberikan oleh ibunya. Sungguh ajaib, hutan di sekelilingnya tiba-tiba berubah menjadi ladang timun dan dalam sekejap, batang timun tersebut menjalar dan melilit seluruh tubuh raksasa itu.

Namun, raksasa itu berhasil melepaskan diri dan kembali mengejar Timun Mas. Timun Mas, tidak ingin kalah, segera melemparkan bungkusan yang berisi jarum.

Dalam sekejap, jarum-jarum berubah menjadi pohon bambu yang tinggi dan runcing, namun raksasa itu mampu melewatinya dan terus mengejar Timun Mas, walau berdarah-darah karena tertusuk bambu.

Melihat usahanya masih belum berhasil, Timun Mas membuka bungkusan ketiga yang berisi garam dan menebarkannya. Seketika itu pula, hutan yang telah dilewatinya tiba-tiba berubah menjadi lautan luas dan dalam, namun raksasa itu tetap berhasil melaluinya dengan mudah.

Timun Emas pun cemas, karena senjatanya hanya tersisa satu. Jika senjata tersebut tidak berhasil melumpuhkan raksasa itu, maka raksasa itu akan berhasil menangkap dan memakannya.

Dengan harapan untuk selamat yang sangat besar, Timun Mas pun melemparkan bungkusan terakhir yang berisi terasi. Seketika tempat jatuhnya terasi itu tiba-tiba berubah menjadi lautan lumpur yang mendidih. Raksasa itu terkalahkan karena tercebur ke dalam lautan lumpur dan ia tewas dengan sangat cepat.

Melihat itu, Timun Mas langsung berlari menuju ke rumahnya untuk bertemu dengan ibunya. Melihat anaknya selamat, Mbok Srini pun langsung berucap syukur kepada Tuhan dan sejak itu, Mbok Srini dan Timun Mas hidup berbahagia. tamat


Pesan Moral : Kisah ini mengajarkan bahwa orang yang memiliki niat jahat akan dihukum oleh Tuhan dan orang yang baik akan diberkati dan diberikan kebahagiaan.

Bagaimana menurut Anda tentang cerita dongeng timun mas singkat untuk anak sebelum tidur di atas tadi? Apakah ceritanya seru, sedih, menantang, atau yang lain? Ceritakan kolom komentar ya.

Oh iya, selain Cerita dongeng Timun Mas singkat untuk anak ini Anda juga bisa request dongeng dengan cara menuliskan dongeng sebelum tidur yang Anda inginkan.

Mungkin itu tadi cerita dongeng Timun mas singkat dari Dongengsebelumtidur.id. Jika Anda mempunyai saran, masukkan, atau pertanyaan, silahkan tulis di kolom komentar ya. Semoga bermanfaat.


Comments

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *