Dongeng Pendek Remaja Kelas 3 SMK/SMA di Solo

Dongengsebelumtidur.id – Di artikel kali ini kami membagikan sebuah dongeng pendek remaja yang mengisahkan dua orang yang duduk di bangku kelas 3 SMK/SMA terkenal di kota Solo.

*Sinopsis

Dalam cerita ini, Jecki dan Tias adalah dua remaja yang masih duduk di kelas 3 sekolah menengah atas. Jecki, seorang siswa SMK ternama, adalah sosok yang ditakuti di sekolahnya. Setiap hari, Jecki menjemput Tias, siswa SMA ternama, dan mereka berangkat serta pulang sekolah bersama.

Suatu hari, ketika teman Tias, Nana, menjadi korban bully, Tias tidak tinggal diam dan memutuskan untuk melawan para pelaku bully. Tias menceritakan insiden tersebut kepada Jecki, yang membuat Jecki merasa tidak terima dan bertekad untuk mengatasi masalah ini.

Jecki menghadapi para pelaku bully di depan sekolah Tias, dalam sebuah duel satu lawan satu. Meskipun Jecki sendirian dan para pelaku bully berjumlah lima orang, Jecki dengan mudah mengalahkan lawannya yang paling kuat.

Kemenangan ini membuat Jecki menjadi bahan perbincangan di sekolah Tias, dan reputasinya sebagai pahlawan yang melawan bully semakin meluas. Para pelaku bully yang sebelumnya mengganggu Tias dan temannya, kini tak berani lagi membully mereka.

Kisah Jecki dan Tias menjadi inspirasi bagi seluruh siswa di sekolah. Persahabatan mereka semakin kuat, dan mereka saling mendukung dalam menghadapi segala rintangan. Jecki selalu melindungi Tias, sedangkan Tias memberikan dukungan dan cinta yang tak tergoyahkan kepada Jecki.

Bersama-sama, mereka membuktikan bahwa keberanian dan kebaikan selalu bisa mengalahkan kejahatan, dan bahwa cinta sejati mampu mengatasi segala rintangan yang ada.

Dongeng Pendek Remaja Kelas 3 SMK/SMA di Solo

Pada suatu hari di kota Solo, hiduplah dua remaja yang bernama Jecki dan Tias. Keduanya masih duduk di kelas 3 sekolah menengah atas. Jecki adalah sosok yang paling ditakuti di sekolahnya. Ia bersekolah di salah satu SMK ternama di kota Solo, sedangkan Tias bersekolah di salah satu SMA ternama yang terletak di daerah yang sama.

Meskipun Jecki dan Tias berbeda sekolah, mereka memiliki ikatan yang kuat. Setiap pagi, Jecki menjemput Tias di rumahnya dan bersama-sama mereka berangkat ke sekolah. Begitu juga setiap pulang sekolah, Jecki selalu menemani Tias sampai ke rumahnya. Mereka adalah pasangan yang sangat kompak dan saling mendukung.

Suatu hari, kehidupan Tias berubah drastis. Teman baiknya yang bernama Nana menjadi korban bully di sekolahnya. Seorang anak laki-laki di sekolah itu dengan sengaja membully Nana, dan itu membuat Tias marah dan kesal. Tias tidak tahan melihat Nana menjadi sasaran intimidasi, sehingga dengan keberanian, ia berani melawan pelaku bully tersebut dengan menamparnya.

Tindakan Tias ini membuat pelaku bully semakin marah dan dendam. Mereka merasa terhina dan memutuskan untuk membully Tias sebagai balasan atas tindakannya. Tias merasa terjebak dan tertekan oleh para pelaku bully tersebut. Ia merasa tidak bisa melawan mereka sendirian dan memutuskan untuk membagikan ceritanya kepada Jecki.

Jecki mendengarkan cerita Tias dengan penuh perhatian. Ia merasa marah dan tidak terima melihat Tias dan Nana menjadi korban bully. Keberanian Tias membuatnya semakin yakin bahwa ia harus melakukan sesuatu untuk melindungi mereka. Ia berjanji kepada Tias bahwa ia akan menyelesaikan masalah ini.

Keesokan harinya, saat jam pulang sekolah tiba, Jecki menunggu para pelaku bully di depan sekolah Tias. Mereka berlima, sementara Jecki hanya sendirian. Jecki meminta agar dipilihlah orang yang paling kuat di antara kelompok tersebut untuk melawannya dalam duel satu lawan satu di lapangan dekat sekolah Tias.

Para pelaku bully menertawakan Jecki, meremehkan keberaniannya. Mereka berpikir bahwa Jecki tidak akan mampu melawan mereka yang berlima. Namun, mereka menerima tantangan Jecki dengan anggapan bahwa mereka akan dengan mudah mengalahkan Jecki.

Duel pun dimulai. Jecki menghadapi lawannya dengan tenang dan percaya diri. Ia menghindari setiap serangan dengan kecepatan dan kegesitan yang luar biasa, serta memberikan serangan balik yang kuat. Dalam waktu singkat, Jecki berhasil mengalahkan lawannya dengan sangat mudah. Kehebatan Jecki membuat para pelaku bully kagum dan takjub.

Kabar tentang kemenangan Jecki dengan mudah menyebar di sekolah Tias. Orang-orang mulai membicarakannya, dan Jecki menjadi bahan perbincangan yang positif. Kekuatan dan keberanian Jecki membuatnya dihormati oleh banyak orang di sekolah. Orang-orang yang pernah membully Tias, Nana, dan teman-temannya, sekarang menghentikan tindakan mereka dan merasa takut akan kemampuan Jecki.

Dengan berakhirnya kasus bullying tersebut, suasana di sekolah Tias menjadi lebih harmonis. Tidak ada lagi kasus bullying yang terjadi. Semua siswa belajar untuk menghormati dan saling mendukung satu sama lain. Jecki dan Tias menjadi panutan bagi siswa-siswa lain tentang pentingnya persahabatan, keberanian, dan kebaikan.

Hubungan antara Jecki dan Tias semakin kuat dan penuh kasih sayang. Mereka saling mendukung dan melindungi satu sama lain dalam setiap langkah kehidupan mereka. Bersama-sama, mereka menghadapi tantangan sekolah dan hidup dengan semangat dan keberanian yang tinggi.

Dan akhirnya, Jecki dan Tias menjalani tahun-tahun terakhir mereka di sekolah menengah atas dengan penuh kebahagiaan. Mereka terus bersama dalam setiap langkah perjalanan hidup mereka. Jecki selalu menjadi sosok yang melindungi dan memperjuangkan Tias, sedangkan Tias memberikan cinta dan dukungan yang tak tergoyahkan bagi Jecki.

Kisah cinta mereka berlanjut hingga masa dewasa. Jecki dan Tias menjadi pasangan yang kuat dan saling melengkapi. Mereka membuktikan bahwa cinta sejati tidak mengenal batas-batas, dan dengan keberanian, segala rintangan dapat diatasi. Hidup mereka penuh dengan kebahagiaan dan cinta, dan mereka selalu mengingat bahwa kekuatan sejati datang dari dalam hati mereka.


Dalam perjalanan hidup mereka, Jecki dan Tias memperlihatkan kepada semua orang bahwa cinta, keberanian, dan persahabatan adalah kekuatan yang tak tergoyahkan.

Mereka berhasil mengatasi tantangan bullying dengan bersatu dan tidak takut melawan ketidakadilan. Kini, mereka melangkah menuju masa depan dengan penuh kebahagiaan dan keyakinan bahwa cinta sejati selalu mengalahkan kegelapan.


Comments

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *