Dongeng Pacar Manja Romantis

“Hahaha, emang kalo aku tinggal di Surabaya kenapa? males LDR ya ?”

“Jauh… ketemunya susah ….”

“Ya gak usah ketemu… telepon udah cukup kok….”

Ya. hanya telepon. Tapi dia tetap gak mau menampakan wajah. Sungguh sebuah hubungan yang aneh.

“Makan gih… si Bibi masak apa? Jangan minum soda terus lah… minum air putih sesekali …”

“Males, Bibi masakannya asin… “

Dia terdiam beberapa saat.

“ya sudah, pesen makan gih… saldo GoPay kamu udah aku isiin, cukup lah buat pesen makan. Kalo aku yang pesenin dari sini ga banyak pilihan…”

“Hey, aku bisa kok ngisi Gopay sendiri…”

“Udah ga usah protes… pesen makan sana buruan, aku juga bentar lagi mau makan, jadi ntar bisa makan sama-sama yo…”

Berdebat sama orang ini aku gak pernah menang. Akhirnya aku lirik saldo GoPay ku. Whaaaatttt????? Aku melihat 6 buah angka nol di saldoku.  Dan dia bilang cukup lah sekedar pesan makan?? memangnya dia pikir aku mau pesen semua menu yang ada di restoran itu???

Terkadang mahluk diseberang sana itu berkelakuan ajaib yang bikin aku suka merenung sendiri. Siapa dia?

Bulan ketiga. Sabtu malam.

“Bi… Bibi…”

Aku merasakan sakit luar biasa diperutku. Berkali-kali memanggil Bibi tapi dia tidak kunjung datang. Aku lupa, Bibi sedang pulang kampung.

Spontan aku menekan angka 1 di HP, nomor HP nya.

“Kamu kenapa?? sakit apa??”

“aku … gak tau kenapa …”

Sepertinya aku mulai nyerocos ga jelas antara sadar dan tidak. Semua menjadi gelap dan hitam pada akhirnya.

Dongeng Pacar Manja Sebelum Tidur Romantis

Aku tersadar setelah beberapa saat dan melihat langit-langit ruangan berwarna putih. Ini dimana ….

Seseorang duduk disampingku, tapi aku sama sekali gak mengenal dia siapa.

“Sudah sadar?”

“kamu siapa …”

“Maaf, tunggu sebentar ….”

Alih-alih menjawab pertanyaanku, orang itu malah berdiri menjauh sambil menelpon seseorang.

Pages: 1 2 3 4


Comments

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *